Selasa, 23 Juli 2024 — Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Andalas bersama dengan Puskesmas Pembantu di Kecamatan Tiumang, Kabupaten Dharmasraya, melaksanakan kegiatan penyuluhan dan pemberian vaksin polio kepada anak-anak usia 0 hingga 7 tahun 11 bulan 28 hari. Kegiatan ini bertempat di Jorong Lagan Jaya 1, Kenagarian Sipangkur, Kecamatan Tiumang.
Sasaran utama kegiatan vaksinasi ini adalah anak-anak dari usia 0 hari hingga 8 tahun kurang 1 hari, dengan tujuan meningkatkan kekebalan tubuh mereka terhadap penyebaran virus polio. Kegiatan ini merupakan bagian dari program rutin yang dilaksanakan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Dharmasraya untuk memastikan anak-anak di wilayah tersebut mendapatkan perlindungan yang memadai.
Pelaksanaan vaksinasi dimulai dengan pemberian vaksin kepada siswa Sekolah Dasar yang memenuhi kriteria usia yang telah ditetapkan. Selanjutnya, kegiatan dilanjutkan dengan pemberian vaksin polio kepada anak-anak Taman Kanak-Kanak yang mayoritas berusia antara 4,5 tahun hingga 8 tahun kurang 1 hari. Setelah itu, vaksinasi dilanjutkan di Puskesmas Pembantu untuk anak-anak yang belum bersekolah tetapi sudah memenuhi syarat untuk menerima vaksin.
Petugas yang terlibat dalam kegiatan ini terdiri dari tenaga kesehatan dari Puskesmas Tiumang dan Puskesmas Pembantu Lagan Jaya 1, serta mahasiswa KKN Universitas Andalas dari jurusan Kedokteran, Kebidanan, Keperawatan, dan Farmasi. Partisipasi aktif para mahasiswa ini sangat membantu dalam kelancaran pelaksanaan vaksinasi.
Menurut Bidan Ana, selaku petugas lapangan, "Kesadaran akan pentingnya menjaga imunitas dan memperhatikan tumbuh kembang anak adalah langkah awal dari kepedulian kita terhadap kesehatan generasi penerus. Pemberian vaksin polio ini merupakan salah satu bentuk nyata dari komitmen tersebut."
Hal senada juga disampaikan oleh mahasiswa KKN Universitas Andalas yang terlibat, yaitu Riska, Fatsya, Mardiah, dan Affiah. Mereka menekankan pentingnya peran serta masyarakat dalam mendukung kesehatan anak-anak.
Wali Nagari Sipangkur, Arif, menambahkan, "Pengawasan dan peran aktif kita sebagai orang tua dalam tumbuh kembang anak merupakan tanggung jawab besar untuk memastikan kesehatan mereka di masa depan."
Pada kegiatan tersebut, vaksin polio diberikan dalam bentuk dua tetes melalui mulut. Meskipun terdapat dua jenis vaksin polio, yakni suntikan dan tetesan, pemberian melalui mulut dipilih karena dianggap lebih mudah diterima oleh anak-anak dan memberikan efek yang berkesinambungan.
Salah satu anak yang telah menerima vaksin berkomentar, "Rasa obatnya manis, seperti madu, enak banget," menandakan respons positif dari anak-anak yang telah divaksin.